Alur Lancar KRI Fatahilah 361 Sandar di Trisakti

Banjarmasin (04/02/19) Kembali, sebuah kapal perang milik Republik Indonesia menyambangi Kota Banjarmasin. Kali ini adalah KRI Fatahilal 361 yang sandar di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin sejak Rabu (06/02) malam.
Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Widjayanto mengatakan, selama di Banjarmasin kapal perang jenis perusak kawal berpeluru kendali ini akan menggelar openship atau bisa dikunjungi masyarakat umum warga Kota Seribu Sungai.
“Bagi masyarakat yang ingin melihat langsung salah satu kapal perang yang dimiliki Indonesia bisa datang berkunjung mulai hari ini, Kamis dan Jumat besok dimulai pukul 08.00-18.00 Wita,” ujar Widjayanto dalam rilisnya Kamis (07/02).
KRI Fatahilah 361 merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord Schiedam negara Belanda pada tahun 1979 khusus untuk TNI AL RI Kapal yang bertugas sebagai armada pemukul ini punya kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
“KRI Fatahilah 361 akhirnya bisa sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Hal ini tidak lepas dari perkembangan kemajuan kedalaman Alur Barito Sehingga kapal-kapal berukuran besar atau jumbo untuk singgah di Banjarmasin,” kata Widjayanto.
Direktur Utama PT Ambapers Syaipul Adhar mengatakan, sejak dikelola secara profesional oleh pihaknya, Alur Barito sudah bisa dilayari selama 24 jam non-stop dengan dua arah.
“Berbeda dengan dulu, yang hanya bisa dilalui 8 jam per hari oleh kapal-kapal yang ingin sandar atau keluar dari Pelabuhan Trisakti,” kata Syaipul Adhar bangga.
Menurut Saipul Adhar, sejak dilakukan pengerukan dan dilakukan uji coba pada 2009 lalu Alur Barito bisa dilalui kapal-kapal ukuran besar bahkan saat titik terendah air surut di Sungai Barito bisa dilalui.
Hal tersebut, menurutnya, tidak lepas dari kerja jajaranya yang menggerakan kapal keruk setiap hari Serta melakukan survey kedalaman dan pasang surut.
Upaya itu, dilakukan PT Ambapers sebagai pengelola tol sungai satu-satunya di Indonesia, untuk mendukung jalur distribusi logistik nasional dan lokal di Bumi Antasari.
“Kami terus berkomitmen menjaga Alur Barito agar bisa dilayari termasuk kapal-kapal besar seperti halnya KRI Fatahilah 361 dan perang TNI AL lainnya yang pernah mampir disini,” tegas Syaipul.
Ia juga mendukung openship salah satu alutista yang dimiliki Indonesia ini menurutnya, openship seperti ini, bisa menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap NKRI,” tutup Syaipul Adhar. (HumasAmbapers/sa).